Shahih Bukhari Vol 1 - Jihad dan penjelajahan Membawa perbekalan saat perang ...
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مَرْحُومٍ، حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ، عَنْ سَلَمَةَ ـ رضى الله عنه قَالَ خَفَّتْ أَزْوَادُ النَّاسِ وَأَمْلَقُوا، فَأَتَوُا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فِي نَحْرِ إِبِلِهِمْ، فَأَذِنَ لَهُمْ، فَلَقِيَهُمْ عُمَرُ فَأَخْبَرُوهُ فَقَالَ مَا بَقَاؤُكُمْ بَعْدَ إِبِلِكُمْ فَدَخَلَ عُمَرُ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا بَقَاؤُهُمْ بَعْدَ إِبِلِهِمْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " نَادِ فِي النَّاسِ يَأْتُونَ بِفَضْلِ أَزْوَادِهِمْ ". فَدَعَا وَبَرَّكَ عَلَيْهِ، ثُمَّ دَعَاهُمْ بِأَوْعِيَتِهِمْ، فَاحْتَثَى النَّاسُ حَتَّى فَرَغُوا، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ ".
Telah bercerita kepada kami Bisyir bin Marhum telah bercerita kepada kami Hatim bin Isma'il dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah radliallahu 'anhu berkata: "Perbekalan orang-orang menipis dan mereka kekurangan air dan makanan, lalu mereka mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta ijin untuk menyembelih unta mereka, Beliaupun mengijinkannya. Lalu 'Umar datang menemui mereka dan mereka mengabari hal itu padanya, lalu ia berkata; "Apakah ada lagi bekal kalian setelah unta kalian habis". Lalu dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, apakah mereka dapat bertahan hidup setelah mereka menyembelih unta mereka?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Panggillah orang-orang agar mereka membawa sisa-sisa bekal makaan mereka kemari". Maka Beliau berdo'a serta memohon berkah, lalu Beliau memanggil mereka agar membawa bejana mereka masing-masing. Maka orang-orang pun mengambil bagiannya (sebanyak genggaman tangan) hingga mereka mendapatkan semua, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah Rasululloh".
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ، قَالَ سَمِعْتُ يَحْيَى، قَالَ أَخْبَرَنِي بُشَيْرُ بْنُ يَسَارٍ، أَنَّ سُوَيْدَ بْنَ النُّعْمَانِ ـ رضى الله عنه ـ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ، خَرَجَ مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَامَ خَيْبَرَ، حَتَّى إِذَا كَانُوا بِالصَّهْبَاءِ ـ وَهْىَ مِنْ خَيْبَرَ وَهْىَ أَدْنَى خَيْبَرَ ـ فَصَلَّوُا الْعَصْرَ، فَدَعَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِالأَطْعِمَةِ، فَلَمْ يُؤْتَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِلاَّ بِسَوِيقٍ، فَلُكْنَا فَأَكَلْنَا وَشَرِبْنَا، ثُمَّ قَامَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَمَضْمَضَ وَمَضْمَضْنَا، وَصَلَّيْنَا.
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al Mutsannaa telah bercerita kepada kami 'Abdul Wahhab berkata aku mendengar Yahya berkata telah bercerita kepadaku Busyair binYasar bahwa Suwaid bin An Nu'man radliallahu 'anhu mengabarkan kepadanya bahwa dia pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun perang Khaibar hingga ketika mereka sampai di daerah Ash-Shohba', yaitu sebuah tempat dekat dengan Khaibar yang merupakah dataran rendah, mereka mendirikan shalat 'Ashar lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta makanan namun tidak ada yang dapat diberikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kecuali makanan yang terbuat dari adonan gandum. Lalu makanan itu kami edarkan ke mulut-mulut kami (untuk dimakan) sehingga kami makan dan minum (hingga kenyang). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangkit lalu berkumur-kumur. Maka kamipun berkumur lalu kami mendirikan shalat".
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرٍو، قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ، سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ كُنَّا نَتَزَوَّدُ لُحُومَ الأَضَاحِيِّ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم إِلَى الْمَدِينَةِ.
Telah bercerita kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amru berkata telah bercerita kepadaku 'Atha' dia mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma berkata: "Kami membawa bekal berupa daging-daging hewan qurban pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (ketika berhijrah) ke Madinah".
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ هِشَامٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي وَ، حَدَّثَتْنِي أَيْضًا، فَاطِمَةُ عَنْ أَسْمَاءَ ـ رضى الله عنها ـ قَالَتْ صَنَعْتُ سُفْرَةَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي بَيْتِ أَبِي بَكْرٍ حِينَ أَرَادَ أَنْ يُهَاجِرَ إِلَى الْمَدِينَةِ، قَالَتْ فَلَمْ نَجِدْ لِسُفْرَتِهِ وَلاَ لِسِقَائِهِ مَا نَرْبِطُهُمَا بِهِ، فَقُلْتُ لأَبِي بَكْرٍ وَاللَّهِ مَا أَجِدُ شَيْئًا أَرْبِطُ بِهِ إِلاَّ نِطَاقِي. قَالَ فَشُقِّيهِ بِاثْنَيْنِ، فَارْبِطِيهِ بِوَاحِدٍ السِّقَاءَ وَبِالآخَرِ السُّفْرَةَ. فَفَعَلْتُ، فَلِذَلِكَ سُمِّيَتْ ذَاتَ النِّطَاقَيْنِ.
Telah bercerita kepada kami 'Ubaid bin ISma'il telah bercerita kepada kami Abu Usamah dari Hisyam berkata telah bercerita kepadaku bapakku dan juga telah bercerita kepadaku Fathimah dari Asma' radliallahu 'anha berkata: "Aku menyiapkan bekal perjalanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumah Abu Bakar ketika Beliau hendak melakukan hijrah ke Madinah". Dia berkata: "Dan kami tidak mendapatkan kain untuk mengikat bekal makanan dan minum Beliau. Lalu aku katakan kepada Abu Bakar: "Demi Allah, aku tidak mendapatkan sesuatu untuk mengikat perbekalan tersebut kecuali kain ikat pinggangku". Abu Bakar berkata: "Kalau begitu kamu potong dua kain ikat pinggangmu itu dimana yang sepotong kamu gunakan untuk mengikat (wadah) air dan yang sepotong lagi untuk mengikat bekal makanan". Maka kemudian aku melaksanakannya". Karena peristiwa itu kemudian (Asma radliallahu 'anha) dipanggil dengan julukan Dzaatun Nathaqoin (Pemilik dua potong kain ikat pinggang)